Pada tanggal 4 hingga 6 Juli 2024, Jogjakarta menjadi tuan rumah bagi Kongres Ilmiah Tahunan IndoVascular ke-4 yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Vaskular dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Dengan tema “Navigating the Complexity of Vascular Diseases: A Multidisciplinary Symposium on Innovative Approaches to The Latest Diagnosis and Treatment,” acara ini mengumpulkan para ahli terkemuka, peneliti, dan praktisi di bidang kedokteran vaskular untuk berbagi pengetahuan terbaru dan strategi inovatif dalam penanganan penyakit vaskular yang semakin kompleks.
Partisipasi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Kardiologi dan Kedokteran Vaskular dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada juga turut mencatat kehadiran signifikan dalam kongres ini. Mereka aktif berpartisipasi dalam sesi “call for abstract” dengan mengirimkan berbagai karya penelitian orisinal, analisis meta, dan laporan kasus yang terkait dengan bidang kedokteran vaskular. Salah satu pencapaian dari PPDS ini adalah Luthfina Mufidati, yang meraih Juara 1 dalam kategori Best Oral Presentation Case Report dengan penelitiannya yang berjudul “Management of Popliteal Artery Aneurysm: From Diagnostic to Follow-up: a Case Report.” Selain itu, Ammar Setyawan, Arliawan Arsadi Ali, Patria Aditya Arimukti, dan Brilliant Winona Jhundy juga turut berkontribusi dengan mengirimkan abstrak penelitian mereka dengan judul Pulmonary Edema in Bilateral Renal Artery Stenosis Patient: Does Stenting Alleviate the Symptom?; Troubleshooting Chimney Stent Graft Displacement during Thoracic Endovascular Aortic Repair of type B Aortic Dissection: The Use of Overlapped Chimney Graft Technique; Increasing Vascular Endothelial Growth Factor A Levels as Predictor of the Worsening Severity of Chronic Limb Threatening Ischemia; Vascular Endothelial Growth Factor-A and One Year Mortality in Chronic Limb- Threatening Ischemia: Is There Any Association?
Kongres ini tidak hanya menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan ilmiah, tetapi juga mencerminkan komitmen Indonesia dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Dengan mendiskusikan inovasi dalam diagnosis dan pengobatan penyakit vaskular, para ahli diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan vaskular yang berkelanjutan dan merata bagi masyarakat luas, sesuai dengan SDGs kesehatan global.