Yogyakarta, 22 Oktober 2024 – Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi tuan rumah Jogja Cardiovascular Epidemiology and Prevention Forum 2024, sebuah simposium yang mengangkat isu penting terkait epidemiologi kardiovaskular dan pencegahan penyakit jantung bawaan pada anak-anak dan orang dewasa. Acara ini berlangsung di University Hotel UGM, Yogyakarta, mulai pukul 09.00 hingga 12.00, dengan partisipasi berbagai pakar kesehatan dari Indonesia dan luar negeri.
Simposium ini menyoroti pentingnya pencegahan dan penanganan penyakit jantung bawaan serta hipertensi arteri pulmonal. Prof. Noriaki Emoto, MD, Ph.D dari Kobe University Graduate School of Medicine, Jepang, menjadi salah satu pembicara utama. Dalam presentasinya yang berjudul “Congenital Heart Disease and Pulmonary Artery Hypertension Screening in Japan: A Successful Way,” ia memaparkan bagaimana Jepang telah berhasil mengembangkan metode skrining untuk deteksi dini penyakit jantung bawaan dan hipertensi arteri pulmonal. Pendekatan ini sangat penting untuk meningkatkan angka harapan hidup pasien dengan kondisi tersebut.
Sementara itu, pembicara dari UGM, Prof. dr. Hari Kusnanto Josef, SU., PH., Sp.KKLP, membahas upaya pencegahan primordial terhadap penyakit jantung bawaan melalui topik “Primordial Prevention against Congenital Heart Disease.” Ia menekankan pentingnya deteksi dini dan intervensi kesehatan masyarakat untuk menurunkan angka kejadian penyakit jantung bawaan di Indonesia, terutama di kalangan anak-anak.
Selain itu, Prof. Dr. dr. Lucia Kris Dinarti, Sp.PD(K), Sp.JP(K), juga dari UGM, mengulas hasil penelitian yang telah diimplementasikan menjadi kebijakan publik di Yogyakarta dalam presentasinya, “Congenital Heart Disease Screening in Yogyakarta, From Research to Public Policy.” Ia menyoroti pentingnya skrining dan kebijakan kesehatan berbasis bukti yang membantu mengurangi beban penyakit jantung bawaan di masyarakat lokal.
Upaya preventif yang dibahas dalam simposium ini, seperti skrining dini dan intervensi primordial, mendukung target SDG 3.4, yang bertujuan untuk mengurangi sepertiga angka kematian dini akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan pengobatan, serta meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan.