Yogyakarta, 23 Februari 2025 – Setelah sukses menggelar simposium pada hari pertama, Jogja Cardiovascular Epidemiology and Prevention Forum 2025 melanjutkan rangkaian kegiatannya dengan workshop interaktif yang berlangsung di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta. Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan klinis tenaga medis dalam pemantauan dan interpretasi kondisi kardiovaskular guna mendukung upaya pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah.
Workshop yang diadakan pada pukul 09.00–13.00 WIB ini terdiri dari dua sesi utama, yaitu Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM) untuk dokter umum dan Cardio-Pulmonary Exercise Test (CPET) untuk dokter spesialis.
1. Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM) for General Practitioner
ABPM merupakan metode pemantauan tekanan darah selama 24 jam yang sangat berguna dalam diagnosis hipertensi tersembunyi serta evaluasi efektivitas terapi. Materi yang disampaikan dalam sesi ini meliputi:
- Indikasi pemeriksaan ABPM: Bagaimana memberi manfaat kepada pasien yang tepat
- dr. Monika Putri Adiningsih, Sp.JP menjelaskan manfaat ABPM dalam mendeteksi hipertensi terselubung dan efek “white coat syndrome”.
- Pelaksanaan ABPM: Bagaimana persiapan, pelaksanaan protokol, dan best practice
- dr. Moh Afis S, Sp.JP membahas tahapan persiapan serta prosedur terbaik dalam penggunaan ABPM.
- Interpretasi ABPM: Pendekatan komprehensif dalam interpretasi hasil
- Dr. dr. Anggoro Budi Hartopo, Ph.D, Sp.PD, Sp.JP memberikan panduan komprehensif dalam membaca dan memahami hasil ABPM untuk membantu pengambilan keputusan klinis.
2. Cardio-Pulmonary Exercise Test (CPET) for Specialist
CPET adalah pemeriksaan yang mengukur kapasitas kardiopulmoner pasien, berguna dalam mengevaluasi kebugaran jantung dan paru-paru serta mendeteksi gangguan fungsi kardiovaskular pada pasien maupun individu sehat. Materi yang dibahas dalam sesi ini mencakup:
- Indikasi pemeriksaan CPET: Pasien atau individu sehat?
- dr. I Nyoman Wiryawan, Sp.JP(K), FAPCS menjelaskan kriteria pasien yang memerlukan CPET serta manfaatnya dalam bidang kardiologi preventif.
- Best practice dalam CPET: Pemilihan, persiapan, dan pelaksanaan protokol CPET
- Dr. dr. Basuni Radi, S membahas teknik optimal dalam pelaksanaan CPET untuk memastikan hasil yang akurat.
- Pendekatan komprehensif dalam interpretasi CPET
- Dr. dr. Basuni Radi, S memberikan wawasan dalam memahami hasil CPET guna mendukung diagnosis dan perencanaan terapi pasien.
Workshop ini berkontribusi dalam pencapaian SDG 3: Good Health and Well-being dengan meningkatkan kemampuan tenaga medis dalam diagnosis dan pencegahan penyakit kardiovaskular. Deteksi dini dan manajemen hipertensi serta gangguan kardiopulmoner dapat mengurangi angka morbiditas dan mortalitas akibat penyakit tidak menular (PTM), yang menjadi salah satu tantangan utama dalam sistem kesehatan global.
Selain itu, melalui pendekatan berbasis bukti dan kolaborasi antara akademisi serta tenaga kesehatan profesional, kegiatan ini juga mendukung SDG 17: Partnerships for the Goals dalam mewujudkan sistem kesehatan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Dengan terselenggaranya workshop ini, diharapkan para dokter dapat menerapkan keterampilan yang diperoleh dalam praktik sehari-hari, sehingga deteksi dan pencegahan penyakit kardiovaskular dapat dilakukan secara lebih optimal di berbagai lapisan masyarakat.